Kamis, 22 September 2016

GEMILANG



GEMILANG
(Gerakan Murid Cinta dan Peduli Pada Lingkungan)





                SMA N 1 Toroh ialah sekolah yang tidak hanya menghasilkan alumni- alumni yang berakhlak mulia, berwawasan global, dan sebagainya. Namun, ditambah lagi dengan rasa kepedulian pada lingkungan. Yang menjadikan SMA N 1 Toroh menjadi sekolah Adiwiyata itu semua hasil dari kerja sama seluruh warga sekolah  demi mencapai cita-cita.

            Gemilang (Gerakan Murid Cinta dan Peduli Pada Lingkungan) yaitu suatu wujud kepedulian para siswa dalam menjaga serta merawat lingkungan sekolah sebagai satu langkah untuk menghijaukan bumi kita tercinta ini. Dengan menanam, menyiram, merawat, dan menjaga, kita akan menuai hasilnya nanti.

Gerakan murid cinta dan peduli pada lingkungan didukung oleh seluruh warga sekolah. Namun, ada satu tim yangmenjadi pendukung gerakan ini yaitu tim adawiyata atau yang sekaramg disebut dengan tim holtikultural. Tim holtikultural yaitu salah satu organisasi yang ada di SMA N 1TOROH, yang berfungsi sebagai pendorong untuk mewujudkan sekolah adiwiyata.

 Gemilang bisa dilakukan dengan cara menanam tanaman, pohon, dan hidroponik. Tidak hanya itu, kita bisa melakukan Gesit (Gerakan Sirami Tanaman) agar tanaman tidak layu. Ada juga satu program dari sekolah  untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata yaitu dengan diadakan Jum’at bersih, 15 menit sebelum dimulainya pelajaran diadakannya bersih bersih kelas dan lingkungan disekitarnya.

Adapun kepanjangan GEMILANG yaitu,

Gotong royong bersama

EsEmA N 1 TOROH namanya

Maju prestasinya

Istimewa siswanya

Luar biasa sekolahnya

Adiwiyata cita-citanya

Nyaman belajarnya

Gemilang tujuannya.

Kamis, 15 September 2016

Hidroponik Sistem Wick



HIDROPONIK SISTEM WICK

               
SMA Negeri 1 Toroh sudah menjadi salah satu sekolah Adiwiyata. Dilingkungan SMA Negeri 1 Toroh banyak sekali tanaman hijau seperti sayur-sayuran, tanaman hias, bunga, dan buah-buahan. Karena sekolah Adiwiyata maka SMA Negeri 1 Toroh tidak hanya menanam tanaman dengan media tanah saja tetapi juga dengan media hidroponik.
          
 
 Di setiap halaman depan kelas harus ada tanaman yang ditanam dalam media hidroponik. Para siswa diajarkan oleh Bapak/Ibu Guru cara membuat hidroponik. Dari sekian banyak sistem hidroponik seperti sistem hidroponik NKT, Dutch, Bucket, Autopot, Wick, dll, para siswa baru diajarkan membuat hidroponik sistem Wick karena merupakan teknik yang paling sederhana dan populer. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir kedalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu, sistem ini dapat bekerja dengan baik untuk jenis tanaman kecil. Namun sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yang membutuhkan banyak air. Sistem hidroponik ini diajarkan bukan hanya karena pembuatannya yang mudah tetapi juga murah, karena hanya memanfaatkan barang barang bekas seperti botol plastik. Dari pada menjadi sampah disekolah lebih baik mendaur ulang sampah tersebut, kan juga bermanfaat bagi lingkungan bukan? Nah jika kalian mau buat begini nih caranya,
1. Siapkan bahan bahannya yaitu botol plastik bekas, sumbu misal kain flannel, media tanam misal       sekam bakar atau busa, tali, dan siapkan bibit yang akan ditanam.
2. Potong botol plastik menjadi dua bagian, kemudian lubangi tutup botol untuk memasukkan sumbu, jika ingin menggunakan media sekam bakar maka yang diperlukan hanya bagian botol yang tidak bertutup.
3. Potong busa menjadi dadu dan sobek bagian tengahnya untuk meletakkan bibit, namun jika menggunakan media sekam bakar maka isi bagian  botol yang tidak bertutup dengan sekam bakar kemudian letakkan atau masukkan bibit kedalamnya dan beri air secukupnya.
4. Kemudian masukkan busa yang sudah berisi bibit kedalam bagian botol yang bertutup yang sudah diberi sumbu, pastikan sumbu yg menuju ke air lebih panjang dari sumbu yang atas.
5. Berilah lubang pada bagian botol yang tidak bertutup di kedua sisi atasnya kemudian ikatkan tali, dan isi dengan air secukupnya.
6. Letakkan bagian botol yang bersumbu kedalam bagian botol yang bertali yang sudah berisi air, pastikan sumbu dapat menyerap air dengan baik dan dapat membasahi busa.
7.Ulangi cara cara diatas untuk membuat beberapa hidroponik , kemudian susun secara vertikal ataupun sesuka hati dengan cara mengikatkan tali/menyambungkan tali lalu letakkan/pasang ditempat yang diinginkan.
            Nah hidroponiknya sudah jadi. Gimana, ternyata gampangkan cara membuatnya. Hidroponik ini sangat membantu bagi anda yang suka menanam tanaman namun tidak mempunyai lahan/pekarangan yang cukup luas. Jangan lupa untuk merawat dan memperhatikan hidroponik anda setiap hari. Jangan sampai hidroponik kekurangan atau kehabisan air terlebih pada saat embrio/biji tumbuh karena nanti bisa mati. Pastikan jika air sudah hampir habis langsung isi air lagi dan teman-teman juga bisa memberinya nutrisi khusus untuk tanaman dengan cara mencampurkan nutrisi tersebut kedalam airnya. Biasanya kami membelinya dari Ibu Nur Mutmainah yang biasa dijual juga diacara Carfreeday.
            Bagi siswa siswi SMA Negeri 1 Toroh, tanaman hidroponik yang ada didepan kelas masing masing yang sudah siap panen akan dijual ataupun dibeli langsung oleh Bapak Ibu Guru, kemudian uang hasil penjualan tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan kelas masing masing. Wah, selain mengurangi sampah dengan mendaur ulang botol plastik, hidroponik ini juga dapat menghasilkan uang karena tanaman hidroponik adalah tanaman yang bebas dari zat kimia sehingga lebih sehat dan harganyapun juga lebih mahal. Bagaimana apakah teman-teman juga tertarik untuk membuat tanaman hidroponik?

Kamis, 01 September 2016

GESIT (Gerakan Sirami Tanaman)






GESIT

(Gerakan Sirami Tanaman)


SMA Negeri 1 Toroh adalah salah satu sekolah yang memiliki program Sekolah Adiwiyata, yaitu sekolah yang berbasis lingkungan di wilayah Grobogan. Program Adiwiyata di SMA N 1 Toroh baru dimulai pada tahun lalu dan sekarang mengalami perubahan yang sangat drastis yang dirasakan oleh seluruh warga sekolah baik,siswa-siswinya ataupun karyawan-karyawatinya. Sebelum menjadi sekolah berbasis cinta lingkungan SMA N 1 Toroh terasa panas sekarang menjadi rindang,sejuk dan terdapat banyak tanaman. Tidak hanya menanam tanaman saja tetapi juga memperbaiki taman sekolah,membuat tempat baca bagi siswa-siswi yaitu Gasebo dan juga membuat Green House.
 
Untuk mewujudkan program Sekolah Adiwiyata, SMA N 1 TOROH melakukan banyak cara salah satunya dengan program GESIT (Gerakan Sirami Tanaman). Program GESIT adalah gerakan yang dilakukan untuk mengajak semua warga sekolah tak terkecuali Bapak Ibu Guru, Staf karyawan karyawati serta  Siswa siswi SMA N 1 TOROH untuk peduli lingkungan dengan cara menyirami tanaman. Tidak hanya murid murid saja, Kepala SMA N 1 TOROH, Drs. Aris Supriyadi, M.Pd turut berpartisipasi dan turun langsung memberikan contoh kepada murid murid untuk mencintai lingkungan dengan menyirami tanaman. Setiap pagi dan sore hari beliau selalu rutin menyirami tanaman sebagai wujud kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan, sebagai teladan dan panutan yang baik untuk seluruh warga SMA N I TOROH serta untuk membangkitkan kepedulian dan kesadaran seluruh warga sekolah untuk peduli, cinta dan merawat lingkungan. Bahkan saat sekolah libur pun beliau tetap datang ke sekolah setiap pagi dan sore hari untuk menyirami tanaman. Dengan demikian membuat hati warga sekolah tergerak untuk turut menyirami tanaman. Terlebih dengan adanya program GESIT semakin menjadikan murid murid terbiasa dan semakin memupuk rasa kepedulian dan kecintaan mereka terhadap lingkungan.